Sejarah Gereja Somohitan

Paroki Somohitan adalah paroki Katolik tertua di daerah Sleman, Yogyakarta, yang berdiri sejak tahun 1930 dengan jumlah umat awal sekitar 255 orang. Awal mula paroki ini erat kaitannya dengan penyebaran agama Katolik di Yogyakarta yang dipelopori oleh dua pastor, Van Lith dan Van Driessche, yang aktif sejak awal abad ke-20. Romo Van Driessche khususnya berperan dalam pengajaran agama Katolik di daerah Somohitan dan sekitarnya, membuka sekolah misi dan menginisiasi baptisan pertama warga setempat pada tahun 1924.

Gedung gereja pertama dibangun pada tahun 1930 dengan gaya arsitektur tradisional Jawa kampung, di atas tanah seluas 1110 meter persegi yang dibeli oleh pihak misi karena kebutuhan ruang yang semakin besar. Seiring waktu, gereja mengalami dua kali renovasi besar, dengan renovasi terakhir pada tahun 2007 untuk mengakomodasi pertumbuhan umat yang signifikan, di mana sekitar 40% umat sudah tidak muat di gedung lama. Proses renovasi melibatkan gotong royong umat dan dukungan teknis dari Fakultas Teknik Universitas Atma Jaya Yogyakarta, serta mendapat persetujuan dari Uskup Agung Semarang pada 2005.

 

Selain fungsi liturgi, Gedung Pastoran Somohitan yang dahulu disebut Loji juga berperan sebagai tempat tinggal pastor dan pusat pelayanan umat. Namun, kondisi gedung ini kini kurang layak dan sedang direncanakan masterplan baru untuk memperbaiki fungsi dan tata ruangnya agar lebih representatif dan nyaman bagi pastor serta umat.

 

Paroki Somohitan dikenal dengan kehidupan rohani yang sederhana namun kompak, dengan umat yang aktif menghayati Ekaristi sebagai pusat iman dan kebersamaan. Ekaristi di paroki ini berperan penting dalam membangun sikap sosial, pengampunan, dan keterlibatan umat dalam kehidupan gereja dan masyarakat sekitar.

 

Secara arsitektural, Gereja Somohitan menunjukkan inkulturasi budaya Jawa yang kuat, dengan bentuk bangunan yang mengadaptasi elemen tradisional Jawa dan menyesuaikan dengan konteks lokal di kaki Gunung Merapi, sehingga menjadi identitas tersendiri bagi paroki ini.