Lagu Pembuka: Ya Roh Pencipta, Datanglah (PS 567)
Doa Pembuka
Marilah kita berdoa (hening sejenak)
Allah Bapa yang Mahabaik, Engkau telah menciptakan dunia dengan tujuan yang mulia bagi manusia dan Engkau menghendaki manusia hidup dalam kedamaian. Namun, manusia kerap mencederai perdamaian dunia dengan saling menunjukkan ego dan kekuatan serta keinginan untuk menguasai manusia lain sehingga terjadi peperangan. Manusia pun pada akhirnya menjadi korban dari tindakannya sendiri. Utuslah Roh Kudus-Mu agar damai selalu tercipta di dalam dunia ini. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang Hidup dan Berkuasa, bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan I : Kis 18:9-19
Pada suatu malam berfirmanlah Tuhan kepada Paulus di dalam suatu penglihatan: "Jangan takut!" Teruslah memberitakan firman dan jangan diam! Sebab Aku menyertai engkau dan tidak ada seorangpun yang akan menjamah dan menganiaya engkau, sebab banyak umat-Ku di kota ini." Maka tinggallah Paulus di situ selama satu tahun enam bulan dan ia mengajarkan firman Allah di tengah-tengah mereka. Akan tetapi setelah Galio menjadi gubernur di Akhaya, bangkitlah orang-orang Yahudi bersama-sama melawan Paulus, lalu membawa dia ke depan pengadilan. Kata mereka: "Ia ini berusaha meyakinkan orang untuk beribadah kepada Allah dengan jalan yang bertentangan dengan hukum Taurat." Ketika Paulus hendak mulai berbicara, berkatalah Galio kepada orang-orang Yahudi itu: "Hai orang-orang Yahudi, jika sekiranya dakwaanmu mengenai suatu pelanggaran atau kejahatan, sudahlah sepatutnya aku menerima perkaramu, tetapi kalau hal itu adalah perselisihan tentang perkataan atau nama atau hukum yang berlaku di antara kamu, maka hendaklah kamu sendiri mengurusnya; aku tidak rela menjadi hakim atas perkara yang demikian." Lalu ia mengusir mereka dari ruang pengadilan. Maka orang itu semua menyerbu Sostenes, kepala rumah ibadat, lalu memukulinya di depan pengadilan itu; tetapi Galio sama sekali tidak menghiraukan hal itu.
Paulus tinggal beberapa hari lagi di Korintus. Lalu ia minta diri kepada saudara-saudara di situ, dan berlayar ke Siria, sesudah ia mencukur rambutnya di Kengkrea, karena ia telah bernazar. Priskila dan Akwila menyertai dia. Lalu sampailah mereka di Efesus. Paulus meninggalkan Priskila dan Akwila di situ. Ia sendiri masuk ke rumah ibadat dan berbicara dengan orang-orang Yahudi.
Mazmur Tanggapan : Mzm. 47:2-3.4-5.6-7Reff: Allah adalah Raja seluruh bumi
- Hai segala bangsa, bertepuk tanganlah, elu-elukanlah Allah dengan sorak-sorai! Sebab Tuhan Yang Maha Tinggi, adalah dahsyat, Raja Agung atas seluruh bumi.
- Ia menaklukkan bangsa-bangsa ke bawah kuasa kita, Ia menundukkan suku-suku bangsa ke bawah telapak kaki kita; Ia memilih bagi kita tanah pusaka kita, kebanggaan Yakub yang dikasihi-Nya.
- Allah telah naik diiringi sorak-sorai, Tuhan mengangkasa diiringi bunyi sangkakala. Bermazmurlah bagi Allah, bermazmurlah! Kidungkanlah mazmur bagi Raja kita, kidungkan mazmur!
Alleluya
- Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati untuk masuk ke dalam kemuliaan-Nya.
Bacaan Injil : Yoh 16:20-23a
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya kamu akan menangis dan meratap, tetapi dunia akan bergembira; kamu akan berdukacita, tetapi dukacitamu akan berubah menjadi sukacita. Seorang perempuan berdukacita pada saat ia melahirkan, tetapi sesudah ia melahirkan anaknya, ia tidak ingat lagi akan penderitaannya, karena kegembiraan bahwa seorang manusia telah dilahirkan ke dunia. Demikian juga kamu sekarang diliputi dukacita, tetapi Aku akan melihat kamu lagi dan hatimu akan bergembira dan tidak ada seorang pun yang dapat merampas kegembiraanmu itu dari padamu. Dan pada hari itu kamu tidak akan menanyakan apa-apa kepada-Ku. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu minta kepada Bapa, akan diberikan-Nya kepadamu dalam nama-Ku.
Inspirasi Renungan
"Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu, damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu." (Yohanes 14:27)
Dalam Injil Yohanes 16:20-23a, Yesus menjanjikan bahwa meskipun murid-murid akan berdukacita karena kematian-Nya, kesedihan itu tidak akan bertahan lama. Sukacita yang penuh akan datang melalui Roh Kudus. Dalam Kisah Para Rasul 18:9-11, kita juga melihat bagaimana Tuhan menguatkan Paulus dalam masa tantangan dan mengirimkan penghiburan-Nya agar ia tetap memberitakan Kabar Baik tanpa rasa takut.
Roh Kudus adalah sumber perdamaian sejati yang hadir untuk mengubah hati manusia. Ia membawa ketenangan batin di tengah badai kehidupan dan memampukan kita untuk menjadi pembawa damai bagi sesama.
Kita bisa mulai menerapkan perdamaian dari Roh Kudus dengan cara-cara konkret seperti:
- Berusaha memperbaiki hubungan yang rusak , misalnya dengan berani meminta maaf lebih dulu atau mengambil langkah untuk berbicara baik dengan saudara, teman, atau rekan yang sedang berselisih.
- Menahan diri dari menyebarkan gosip atau ujaran kebencian , terutama di media sosial. Kita bisa mengganti kata-kata yang merusak dengan doa dan sikap penuh kasih.
- Menghadapi konflik dengan kepala dingin , tidak langsung marahi orang lain saat ada masalah, tapi berusaha memahami sudut pandang mereka dengan tenang dan penuh empati.
- Membawa damai dalam lingkungan kita , seperti menjadi penengah saat ada pertengkaran antar rekan, atau sekadar mendukung teman yang sedang dilanda kesedihan.
Dengan melakukan hal-hal kecil ini, kita menjadi alat Roh Kudus yang membawa perdamaian nyata di tengah dunia yang penuh kegaduhan.menjadi yang nomor satu di dunia.
Doa Umat
I : Bapa yang murah hati mendengarkan doa dan permohonan yang kita sampaikan dan mengabulkan seturut kehendak-Nya. Maka marilah dengan penuh kerendahan hati kita memohon:
L : Umat menjawab: “Utuslah Roh Kudus-Mu, ya Tuhan
L : Semoga Roh Kudus menganugerahkan perdamaian bagi dunia sehingga tidak terjadi lagi peperangan bangsa melawan bangsa. Marilah kita mohon :
U : Utuslah Roh Kudus-Mu, ya Tuhan
L : Semoga Roh Kudus menggerakkan hati para pemimpin bangsa agar mengupayakan perdamaian di dunia demi kehidupan bersama yang lebih baik.
U : Utuslah Roh Kudus-Mu, ya Tuhan
L : Semoga Roh Kudus menjaga para korban perang dan memberi kekuatan dalam menjalani hari-hari mereka dan banyak orang turun tangan membantu kesulitan mereka.
U : Utuslah Roh Kudus-Mu, ya Tuhan
I : Bapa di Surga, semoga melalui Roh Kudus-Mu Engkau membimbing umat-Mu untuk dapat saling membawa damai, saling mengasihi, dan mengusahakan kesejahteraan bersama. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U : Amin.
Doa Penutup:
Ya Roh Kudus, sumber perdamaian sejati, curahkanlah kehadiran-Mu dalam hati kami. Berilah kami ketenangan batin di tengah gempur dunia yang tidak menentu. Pimpinlah kami untuk menjadi pembawa damai dalam keluarga, lingkungan, dan masyarakat. Bantulah kami agar mampu mengampuni, memahami, dan mengasihi seperti Engkau telah mengasihi. Jadikan hidup kami sarana damai-Mu, sehingga dunia melihat terang Kristus dalam tindakan kami.
Amin.
0 Comments:
Posting Komentar